CONDITIONAL SENTENCES, Rumus Conditional Sentences, TIPE-TIPE KALIMAT CONDITIONAL, Kalimat Conditional Tanpa If

 

 https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-fokus-selektif-dari-tumpukan-buku-aneka-judul-1148399/


CONDITIONAL SENTENCES

Conditional sentences adalah Kalimat pengandaian

Conditional sentences adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi seperti yang diharapkan.

Setiap Kalimat conditional terdiri atas dua klause, yaitu Main Clause dan If Clause.

Susunan atau letak Main Clause dapat berada di depan dan dapat juga dibelakang. Perbedaan letak main Clause ini sama sekali tidak mempengaruhi arti.

Main Clause dalam kalimat pengandaian selalu memiliki Modal , sedang If Clause tidak.

Modal yang paling sering digunakan adalah : ‘will’ atau ‘shall’ dan Modal yang lain adalah ‘can’, ‘may’, ‘must’,’have to’ dan ‘ought to’.

Modal ini bisa dalam bentuk present atau past tense sesuai dengan tipe kalimat pengandaiannya.

Sesuai dengan namanya, kalimat pengandaian menyatakan suatu hal yang diharapkan terjadi akan tetapi kenyataanya belum atau terjadi sebagaiman yang diharapkan.

Contoh :

Main Clause

If Clause

1.       I will come to the party

2.       We shall go together

If Ana invites me

If we have enough time

 

   Susunan kalimat di atas bisa diubah dengan memindahkan Main Clause dibagian belakang kalimat, sehingga susunannya menjadi :

1.       If Ana invites me, will go the the party

2.       If we have enough time, we shall go together.

1.      TIPE-TIPE KALIMAT CONDITIONAL

a.      Tipe I (Future Conditional Sentence)

·         Kalimat pengandaian tipe I menunjuk pada peristiwa yang diharapkan terjadi pada waktu yang akan datang, sehingga mungkin terjadi atau tidak.

·         Digunakan bila kita hendak mengungkapkan

-          Rencana (plan) aktivitas atau pekerjaan yang akan dilakukan

-          Kemungkinan atau hal diperkirakan akan terjadai (possibility)

·         Kalimat terdiri dari dua Clause, yaitu sub clause (If Clause) dan Main Clause

·         Modal pada Main Clause dan kata kerja pada If Clause semuanya dalam bentuk present.

·         Conditional sentence type 1 dapat digunakan untuk mengungkapan suatu rencana yang akan dilakukan (future plan) atau kemungkinan (possibility)

Rumus :

 If + S + V1(s/es)……….. , S + will ………..

Contoh :

1.      He will visit you if you meet him.

(artinya : he may visit you , you may meet him)

2.      You can go for a swim if the weather is not bad.

(artinya : you may go for a swim, the weather may not be bad)

b.      Tipe II (Present conditional)

·         Kalimat pengandaian tipe II menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan fakta pada waktu sekarang sehingga tidak mungkin terjadi atau kemungkinan kecil terjadi pada waktu sekarang.

·         Digunakan bila kita hendak mengungkapan suatu ‘imagination’ yaitu

-          Hal masa kini yang hanya sebatas khayalan (imagination) untuk terjadi

-          Pekerjaan yang sebatas khayalan dilakukan

·         Kalimat terdiri dari dua buah clause, sub-clause(if clause) dan main clause

·         Modal pada Main Clause dan kata kerja atau to be dan If Clause semuanya dalam bentuk past tense. To be untuk semua pronoun adalah “were”

·         Conditional type-2 digunakan untuk mengungkapkan suatu angan-angan (imagination) atau hal yang mustahil , tidak mungkin dilakukan/terjadi

Rumus :

If + S + V2/were…....., S + would/could +V1………

Contoh :

-          if people didn’t have to pay for their electricity bills, they could save more.

-          If there were no crime of any kind, people could feel more secure .

c.       Tipe III ( Past conditional)

·         Kalimat pengandaian tipe III menunjuk pada peristiwa yang terjadi di waktu lampau, digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan pada waktu lampau sehingga tidak mungkin terjadi pada waktu sekarang.

·         Modal pada Main Clause dalam bentuk Past Tense ditambah dengan ‘have’ dan kata kerja atau ‘to be’ bentuk ketiga, sedang kata kerja pada if Clause dalam bentuk Past Perfect Tense.

·         Digunakan bila hendak mengungkapakan penyesalan (regret) atas suatu hal yang telah dilakukan atau telah terjadi di waktu lampau.

Rumus :

If + S + had + V3……… , S + should / could  + have +V3…………..

                                                          Would   might

 

2.     Kalimat Conditional Tanpa If

If Clause pada kalimat pengandaian tidak harus selalu dimulai dengan if. Kata-kata lain yang mempunyai makna setara adalah :

-          on condition that (dengan syarat bahwa)

-          Provided that (asalkan)

-          Unless (kecuali jika)

 If juga bisa dihilangkan dengan menggunakan inversi atau susun balik.

Bentuk inversi ini hanya digunakan pada kalimat pengandaian tipe II yang memiliki to be ‘were’ dan kalimat pengandaian tipe III.

Contoh :

1.      We shall go if we have enough time.

We shall go on condition that we have enough time.

We shall go provided that we have enough time.

We shall not go unless we have enough time

2.      If she were sick, she couldn’t go to school.

Were she sick, she couldn’t go to school

3.      If we had had enough time, we should have gone together

Had we had enough time we should gone together.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar