Cerita Rakyat adalah kisah fiktif yang dituturkan secara turun temurun dan tidak memiliki pengarang yang jelas.
Asal Usul Nama Minangkabau
Di suatu negeri di Pulau Sumatra, ada sebuah kerajaan yang cukup besar yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Suatu ketika, kerajaan tersebut didatangi oleh seorang peternak kerbau yang tinggal di perbatasan Pulau Sumatra. Sang peternak pun bergegas untuk bertemu Raja dan menyampaikan suatu hal penting kepadanya.
"Paduka, hamba adalah rakyatmu yang tinggal di perbatasan pulau ini. Hamba jauh-jauh datang ke sini ingin menyampaikan suatu berita penting kepada Paduka Raja,"ucap peternak kerbau.
Raja pun mengizinkan rakyatnya untuk menceritakan kejadian yang dialaminya dan berusaha mendengarkan dengan seksama.
"Paduka, suatu pagi di perbatasan, Hamba melihat ada sekelompok pasukan dari negeri seberang yang sedang bersiap untuk menyerang negeri kita. Jumlah mereka sangat banyak, Paduka, "peternak kerbau menjelaskan.
Mendengar ceira dari rakyatnya, Raja menjadi gelisah. Raja sangat tidak menyukai peperangan, ia pun mencari cara untuk melindungi rakyat dan kerajaanya melalui jalan lain selain perang.
Beberapa hari kemudian, perkataan peternak kerbau itu pun terbukti. Sekelompok pasukan dari negeri seberang pun datang kekerajaan dan mengatakan ingin menguasai kerajaan yang makmur dan subur itu. Taja pun berusaha untuk tetap tenang menghadapi pasukan tersebut agar tidak terjadi peperangan.
"Hai kalian pasukan asing!jika kalian menginginkan kerajaanku, kalian harus mematuhi syarat-syarat dariku. jika syarat itu terpenuhi, aku akan menyerakan kerajaanku denan sukarela, "ucap Paduka Raja.
Setelah melakukan beberapa persiapan, hari yang ditunggu pun tiba. Raja dan pasukan asing pun mulai memperhatikan kerbau pilihan mereka untuk diadu. Pasukan asing membawa seekor kerbau betina yang sangat besar dan memiliki tanduk yang tajam. Sementara itu, dari pihat Raja hanya membawa seekor anak kerbau yang tampak lesu. Melihat kerbau milik sang Raja, pasukan asing tersebut tertawa terbahak-bahak. Mereka yakin bahwa kerbau besar mereka pasti akan menang.
Namun, saat adu kerbau dimulai, anak kerbau milik Raja langsung menuju kerbau betina milik pasukan asing. Kerbau kecil tersebut tidak menyerang kerbau besar, melainkan hanya menyusu pada kerbau betina tersebut. Ternyata, sang Raja sudah merencanakan hal itu. Ia memilih anak kerbau yang kehausan untuk melawan kerbau betina yang besar milik pihak asing. Pihak asing pun sangat terkejut saat melihat kerbau miliknya hanya diam saat anak kerbau itu menyusu padanya. Setelah rasa hausnya hilang, anak kerbau itu meninggalkan kerbau betina yang lemas setelah menyusuPinya. Akhirnya, anak kerbau pun dinyatakan sebaagi pemenang dalam perlombaan adu kekuatan kerbau. Pasukan asing pun menerima kekalahan merekan dan memutuskan untuk meninggalkan kerajaan tersebut.
Sejak kemenangan itu, Raja memutuskan untuk menamai negeri terpat kerajaan mereka berada dengan nama Minangkabau. Kata tersebut diamibl dari kata "Minang" yang berarti menang dan "Kabau" yang berarti kerbau. Daaalam bahasa setempat, jika digabungkan kata Minangkabau berarti kabau yang menang.
Sumber: Cerita Rakyat Nusantara 9, Tim EFK, Penerbit Erlangga
Jawaban Bupena 4d halaman 40
1. Siapa tokoh yang berperan sebagai tokoh protagonis?
Tokoh protagonis dalam cerita "Asal Usul Minangkabau" adalah Raja
2. Siapa tokoh yang erperan sebagai toko antagonis ?
Tokoh antagonis dalam cerita "Asal Usul Minangkabau" adalah Pasukan asing dari negeri seberang.
3. Bagaimana sifat dari tokoh protagonis ?
Sifat tokoh protagonis dalam cerita "Asal Usul Minangkabau" adalah cerdik dan baik hati.
0 Komentar